jahe merah adalah salah satu tanaman TOGA (tanaman obat keluarga) yang paling populer selain kunyit, temulawak, kencur, kemangi, kumis kucing, dan sirih. jahe mengandung kurkumin anti inflamasi mencegah terjadinya penyakit jantung, alzheimer, degeneratif, dan asam lambung.
jahe bisa dimanfaatkan langsung untuk direbus jadi wedang jahe. rebusan jahe dalam berbagai penelitiaan selain menghangatkan badan, juga memperkuat imun tubuh terhadap serangan penyakit, atau virus/ bakteri yang hendak menyerang tubuh.
jahe adalah termasuk jenis rempah rempah pilihan yang menjadi komoditas asli Indonesia. jahe layak dikembangkan di Indonesia mengingat banyaknya manfaat dan anugerah alam yang begitu mudah dibudidayakan di tanah Indonesia.
Budidaya Jahe Merah
untuk memulai budidaya jahe merah diperlukan beberapa langkah berikut ini. Pertama, pemilihan bibit jahe merah. bibit jahe merah yang baik, tentu saja berusia tua, minimal 1 tahun keatas. Kondisi rimpang sehat, tidak kena jamur dan siap tanam.
Kedua, lahan yang subur. tanah yang subur kaya akan unsur hara yang umumnya memiliki PH 6-8 dengan kondisi 500 mdpl lebih. semakin mendekati pegunungan semakin bagus, karena ia menyukai suhu sejuk. maka, tidak heran bila jahe mudah dijumpai dan tumbuh subur di daerah pegunungan seperti kawasan pegunungan Gunung Sumbing, Merapi, Merbabu, Slamet, Sindoro, Lawu, dan lain sebagainya.